oci Sinyo (05.05.2017 05:49)
Museumnya terkesan kurang terawat, pas dateng kirain museumnya gede ternyata cm 1 ruangan aja dengan ukuran sekitar 7x7 m. Tidak ada guide hanya petugas keamanan saja sehingga informasi sejarah minim didapat.
ririn safitri (08.11.2016 13:58)
👍
Habib Walidin (02.11.2016 03:20)
It is the trace room of Prince Diponegoro, located in the left wing of hall of Kedu Residency that was built in 1810 saves the historical inherirance of Prince Diponegoro, who was tricky caught in a meeting by Dutch. Indescribe on one of the chair with is nail's scratch represent his anger. There are also a long flowing robe of 1,57 height 1,35 m of width, that is made of shantung cloth, tahrib book, a wooden couch for praying, 7 small mugs as the places of 7 kinds of Diponegoro's favorite drinks, and so on.
Merupakan kamar petilasan Pangeran Diponegoro, terletak di sayap kiri Pendopo Karesidenan Kedu yang dibangun tahun 1810, menyimpan peninggalan sejarah Pangeran Diponegoro yang ditangkap secara licik dalam suatu perundingan dengan Belanda. Saat ini di museum tersimpan benda-benda bernilai sejarah, antara lain : bekas kemarahan Beliau berupa guratan kuku, jubah berukuran 1,57 m, lebar 1,35 m terbuat dari kain shantung, kitab tahrib, balai-balai tempat semabahyang, 7 buah cangkir tempat 7 macam minuman kegemaran Beliau, dan lain-lain.
